|
MAPABA 2011
“Membentuk Kader PMII yang Kritis Transpormatif serta Berwawasan Global Dengan Berlandaskan Ahlu Sunah Wal Jama’ah”
Penulis
Crew SC MAPABA 2011
Editor
Achmad Muhibbin Hadi Chandra
Lay Out
Qurrotu A’yun
Desain Sampul
Fawaid
Sekretariat:
Jl. Telang Indah Gg. II-21 G Kamal – Bangkalan 69162
Cp. 081935158522, e-mail: pmiialfaruq@rocketmail.com
BIODATA DIRI
Nama : ……………………………………………..
Tetala : ……………………………………………..
No : ………………………………………………..
Fak./Jurusan v : ………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………..
………………………………………………..
Pesan & Kesan : ………………………………………………..
……………………………………………..
Motto Hidup : ………………………………………………..
………………………………………………..
Bangkalan,
Pemilik
(………………………………)
Sambutan Ketua Rayon Al-Faruq
Achmad Muhibbin Hadi Chandra
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya. kita telah memperoleh nikmat iman dan ilmu pengetahuan, sehingga kita mampu melaksanakan aktivitas-aktivitas yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Selamat datang para calon-calon perubahan tatanan sosial dan generasi terbai bangsa, Dalam sebuah wadah penampung suara dan aspirasi rakyat (kaum mustadz’afin), yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al-Faruq (Fakultas Teknik) Komisariat Trunojoyo Madura. Kegiatan MAPABA VIII ini merupakan kegiatan perekrutan anggota baru. Segenap Pengurus Rayon Al-Faruq (Fakultas Teknik) masa gerak 2010-2011 berharap agar kegiatan ini dapat berjalan sukses, sehingga cita-cita bersama untuk menciptakan generasi penerus yang akan merubah tatanan sosial dan generasi terbaik bangsa. Dan yang menjadi harapan besar pasca MAPABA ini ialah bisa menjadi mahasiswa yang berwawasan intelektual dan berpola pikir kritis-transformatif serta bisa lebih aktif dalam mengamalkan Tri Fungsi Mahasiswa dan selalu berpegang teguh pada agama, bangsa dan negara.
Marilah kita bersama-sama memegang komitmen untuk dapat beraktualisasi dalam mewujudkan mental pergerakan yang sejati, sinergitas intelektual dan emosional yang tinggi, Semua itu merupakan fakta yang sangat penting untuk direalisasikan sebagai bentuk panggilan moral dan tanggung jawab sebagai warga pergerakan.
Akhirnya, Sekali bendera dikibarkan, hentikan ratapan dan tangisan. Tangan terkepal dan maju kemuka. Mundur satu langkah adalah suatu penghianatan.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamitthoriq
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sambutan Manager SC
Moh. Kholil Terbaik
Assalamualaikum Wr. Wr.
Al-Hamdulillah segala puji hanya bagi Allah tuhan semesta alam yang dengan pertolongan serta hidayah-Nya kami bisa melaksanakan masa penerimaan anggota baru (MAPABA) PMII Rayon Al-FaruqSholawat beserta salam kami haturkan keharibaan Baginda kita Nabi Muhammad SAW sebagai Revolusioner Islam Progressive yang dapat menggiring umat manuasia dari masa kejahiliyahan dan stagnan menjadi masa reformatif dinamis.
Kami dari panitia pelakasana MAPABA VIII PMII Rayon Al-Faruq memberikan appresiasi terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang telah membantu terlaksananya MAPABA VIII PMII Rayon Al-Faruq. Dengan harapan segala jerih payah persiapan samapai suksesnya acara ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua seasuai dengan tri fungsi mahasiswa dan minhajul fikr PMII ahlussunnah wal jamaah dengan satu tekad “Khoirukum anfa’ahum linnas”.
Namun kami juga mempunyai segala kelemahan yang tidak dapat dipungkiri dalam persiapan yang kuarang matang, maka dari itu uluran maaflah yang kami harapakan.
Akhirnya, Sekali bendera dikibarkan, hentikan ratapan dan tangisan. Tangan terkepal dan maju kemuka. Mundur satu langkah adalah suatu Bentuk penghianatan.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamitthoriq
Wassalamualaikum Wr. Wb.
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII)
Secara Fisiologis PMII disusun dari empat kata yaitu:
1. Pergerakan adalah dinamika dari hamba (makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. Pergerakan dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya.
2. Mahasiswa adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
3. Islam adalah sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan.
4. Indonesia adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.
Dengan demikian, jelaslah bahwa konstruksi citra yang ingin dibangun dari PMII adalah citra intelektual yang inklusif dan dinamis. Citra ini sesungguhnya dapat lebih diperkuat dengan citra pluralis bila melongok lebih dalam pada NDP yang dipakai sebagai referensi utama dalam mengorganisasikan nilai, serta Ahlus Sunnah Wal Jamaah sebagai sebuah kerangka berpikir (Manhajul Frikir)
Sejarah PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU).
Latar belakang pembentukan PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:
1. Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
2. Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
3. Pisahnya NU dari Masyumi.
4. Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang tergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
5. Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang nota bene HMI adalah underbouw-nya.
Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-mahsiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari kalangan mahsiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Lambang PMII
Lazimnya lambang PMII memiliki arti yang terkandung di setiap goresannya. Arti dari lambang PMII bisa dijabarkan dari segi bentuknya (form) maupun dari warnanya.
Dari bentuk :
a. Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa Islam terhadap berbagai tantangan dan pengaruh luar.
b. Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita- cita yang selalu memancar.
c. Lima bintang sebelah atas menggambarkan Rasulullah dengan empat Sahabat terkemuka (Khulafau al Rasyidien)
d. Empat bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhauan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
e. Sembilan bintang sebagai jumlah bintang dalam lambang dapat diartikan ganda yakni :
- Rasulullah dan empat orang sahabatnya serta empat orang Imam mazhab itu laksana bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan tinggi dan penerang umat manusia.
- Sembilan orang pemuka penyebar agama Islam di Indonesia yang disebut WALISONGO.
Dari warna :
a. Biru, sebagaimana warna lukisan PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan digali oleh warga pergerakan. Biru juga menggambarkan lautan Indonesia yang mengelilingi kepulauan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan Nusantara.
b. Biru muda, sebagaimana warna dasar perisai sebelah bawah, berarti ketinggian ilmu pengertahuan, budi pekerti dan taqwa.
c. Kuning, sebagaimana warna dasar perisai sebelah atas, berarti identitas kemahasiswaan yang menjadi sifat dasar pergerakan lambang kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan.
NILAI DASAR PERGERAKAN (NDP)
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
Pengertian Nilai Dasar Pergerakan
NDP adalah nilai-nilai yang secara mendasar merupakan sublimasi nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesia-an dengan kerangka pemahaman Ahlusunnah wal Jama’ah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah, mendorong serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII. Sebagai pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari dan menginspirasi Nilai Dasar Pergerakan ini meliputi cakupan aqidah, syari’ah dan akhlak dalam upaya kita memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
Dalam upaya memahami, menghayati dan mengamalkan Islam tersebut, PMII menjadikan Ahlusunnah wal Jama’ah sebagai manhaj al-fikr sekaligus manhaj al-taghayyur al-ijtima’i (perubahan sosial) untuk mendekontruksi sekaligus merekontruksi bentuk-bentuk pemahaman dan aktualisasi ajaran-ajaran agama toleran, humanis, anti kekerasan dan kritis transformatif.
Fungsi Nilai Dasar Pergerakan
· Landasan berpijak: Bahwa NDP menjadi landasan setiap gerak langkah dan kebijakan yang harus
dilakukan.
dilakukan.
· Landasan berpikir : Bahwa NDP menjadi landasan pendapat yang dikemukakan terhadap persoalan-
persoalan yang dihadapi.
persoalan yang dihadapi.
· Sumber motivasi : Bahwa NDP menjadi pendorong kepada anggota untuk berbuat dan bergerak sesuai
dengan nilai yang terkandung di dalamnya.
dengan nilai yang terkandung di dalamnya.
Menjadi pijakan atau landasan bagi pola pikir dan tindakan kader sebagai insan pergerakan yang aktif terlibat menggagas dan proaktif memperjuangkan perubahan sosial yang memberi tempat bagi demokratisasi dan penghargaan terhadap HAM.
Rumusan Nilai-Nilai Dasar Pergerakan
1. Tauhid
Meng-Esakan Allah SWT, merupakan nilai paling asasi yang dalam sejarah agama samawi telah terkandung sejak awal keberadaan manusia.
· Allah adalah Esa dalam segala totalitas, dzat, sifat dan perbuatan-perbuatanNya. Allah adalah dzat yang fungsional.
· Keyakinan terhadap sesuatu yang lebih tinggi dari alam semesta, serta merupakan manifestasi kesadaran dan keyakinan kepada ghaib.
· Tauhid merupakan keimanan yang mencakup keyakinan dalam hati, penegasan lewat lisan dan perwujudan lewat perbuatan.
2. Hubungan Manusia Dengan Allah
Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dia mencipta manusia sebaik-baik kejadian dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia dihadapan ciptaan-Nya yang lain. Kedudukan pemberian daya pikir, kemampuan berkreasi dan kesadaran moral. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsinya sebagai khalifah dan hamba Allah.
3. Hubungan Manusia Dengan Manusia
Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, ada yang menonjol pada diri seseorang tentang potensi kebaikannya, tetapi ada pula yang terlalu menonjol potensi kelemahannya. Karena kesadaran ini, manusia harus saling menolong, saling menghormati, bekerjasama, menasehati dan saling mengajak kepada kebenaran demi kebaikan bersama.
4. Hubungan Manusia Dengan Alam
Alam semesta adalah ciptaan Allah SWT. Dia menentukan ukuran dan hukum-hukumnya. Alam juga menunjukan tanda-tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah. Berarti juga nilai taiuhid melingkupi nilai hubungan manusia dengan alam. Sebagai ciptaan Allah, alam berkedudukan sederajat dengan manusia. Namun Allah menundukan alam bagi manusia , dan bukan sebaliknya.
AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH (ASWAJA)
Pengertian ASWAJA
Aswaja itu sebenarnya adalah singkatan dari Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Dalam istilah Ahlussunnah Wal-Jama’ah itu, ada tiga kata yang membentuknya. Ketiga kata itu adalah:
1. Ahl, yang berarti keluarga, golongan atau pengikut.
2. Al-Sunnah, yaitu segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah Maksudnya, semua yang datang dari Nabi, baik itu berupa perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi
3. Al-Jama’ah, yang dimaksud dengan jama’ah disini adalah apa yang telah disepakati oleh para sahabat Nabi pada masa Khulafaur Rasyidin (yaitu Khalifah Abu Bakr, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib).
ASWAJA meliputi semua aspek kehidupan.manusia dan memiliki sifat yang fleksibel dan moderat (tawazuri, itidal dan tawassuth). Aswaja berusaha mencari titik temu berbagai madzhab pemikiran dan aliran keagamaan. Sikap inilah yang mampu membawa Aswaja bisa diterima dalam setiap kurun waktu.
Dilihat dari segi bahasa Ahlussunnah berarti penganut sunnah, sedangkan Ahluljamaah merupakan penganut jama’ah para sahabat nabi Muhammad SAW. Ahlussunnah Wal Jama’ah (ASWAJA) merupakan golongan yang menganut ajaran nabi dan para sahabatnya yang telah tertera dengan jelas di dalam Al-qura’an dan Hadits.
PMII sebagai organisasi keislaman yang bergerak di bidang intelektual dan yang berlandasan ASWAJA sebagai landasan berfikir (Minhajulfikr) harus senantiasa berpegang teguh pada landasan tersebut agar tercapai cita-cita besar organisasi yaitu kemaslahatan ummat (mashalihil ummah).
Di dalam pmii aswaja dijadikan sebagai minhajulfikir artinya aswaja bukan dijadikan tujuan beragama melainkan sebagai metode berfikir untuk menemukan kebenaran agama. Walaupun banyak tokoh yang telah mendekonstuksi isi dari konsep aswaja tetapi dalam metode berfikir masih banyak relevansi dalam kehidupan beragama, sehingga pmii lebih terbuka dalam membuka ruang dialektika dengan siapapun dan kelompok apapun.
Rumusan dalam ASWAJA
Rumusan ASWAJA pertama kali diintrodusir oleh kang Said-panggilan akrab dari Said Aqil Siradj dalam forum di jakarta (1991) yaitu tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), dan tawazzun (seimbang).
Aktualisasi dari konsep yang pertama bahwasanya selain wahyu, kita juga memposisikan akal pada posisi yang terhormat tetapi tidak terjebak dalam pemikiran yang mengagung-agungkan akal, karena martabat kemanusiaan manusia terletak pada apa dan bagaimana dia menggunakan akal yang dimilikinya. Artinya terdapat keterkaitan dan keseimbangan mendalam antara wahyu dan akal sehingga kita tidak terjebak dalam pemikiran skripturalisme dan rasionalisme.
Manefestasi dari prinsip tasamuh (toleran) adalah dalam konteks hubungan sosial tidak dibenarkan seorang kader PMII memaksakan pendapat kepada orang lain melainkan dia harus mentoleransi semua perbedaan bahkan dalam hal keyakinan sekalipun. Yang dibenarkan hanya sebatas menyampaikan dan mendialektikakan pendapat kita kepada orang lain, dan ending-nya diserahka kepada otoritas individu dan hidayah dari tuhan.
Penjabaran dari prinsip tawazzun (seimbang) meliputi berbagai aspek kehidupan mulai dari aspek individu dalam interaksi sosial sampai aspek politik sekalipun. Ini sangat penting, karena dalam interaksi sering kali disusupi oleh kepentingan sesaat dan keberpihakan yang tidak seharusnya. Walaupun dalam kenyataanya tidak ada seseorang yang tidak memiliki keberpihakan sama sekali, minimal keberpihakan terhadap netralitas. Artinya dalam bahasa yang lebih sederhana bahwa memandang dan memposisikan segala sesuatu adalah sikap yang paling bijak, dan bukan tidak mengambil sikap karena itu merupakan manifestasi dari sikap pengecut dan opportunis.
ANTROPOLOGI KAMPUS
Ilmu Antropologi dari pendefinisian secara etimologis diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia. Dalam kajiannya tentang manusia ini mencakup tentang sejarah, perkembangan dan juga perilaku atau interaksi anatara manusia dan juga dengan lingkungannya. Pada fase awal perkembangan antropologi muncul dua kelompok besar dalam memperdebatkan kajian tentang manusia yang kemudian dikelompokkan dalam penganut yang lebih melihat pada Kajian Biologis manusia, dan kelompok kedua yang melihat pada budaya manusia.
Menurut William A. Haviland Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Sedangkan menurut Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Unsur-unsur dari suatu kebudayaan dalam artian disini adalah budaya kampus kita tidak dapat dimasukan kedalam kebudayaan kampus lain tanpa mengakibatkan sejumlah perubahan pada kebudayaan itu. Tetapi harus dingat bahwa kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah. Tanpa adanya gangguan dari kebudayaan lain atau asing pun dia akan berubah dengan berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan ada individu-individu dalam kebudayaan itu sendiri yang akan memperkenalkan variasi-variasi baru dalam tingkah laku yang akhirnya akan menjadi milik bersama dan dikemudian hari akan menjadi bagian dari kebudayaannya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek dalam lingkungan kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada akhirnya akan membuat kebudayaan tersebut secara lambat laun menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tersebut.
Apabila dilihat dari pengertian antropologi sendiri kemudian diterapkan dalam kehidupan kampus jelas artinya bahwa tujuan kita mempelajari antropologi kampus agar kita mampu memahami tentang budaya-budaya kampus baik itu cara berprilaku, tradisi dan nilai–nilai dalam dunia kampus.
Suatu perubahan dalam kampus tidak akan terjadi apabila kita sebagai mahasiswa tidak mampu mengeksplor segala kemampuan kita sebagai wujud tanggung jawab sosial sebagai mahasiswa. Karena kampus hanya sebuah benda mati yang mana tidak akan berbuat sesuatu apapun terhadap diri kita apabila kita hanya terdiam tanpa berbuat apapun tetapi sebaliknya kita harus mampu memberikan sesuatu terhadap dunia kampus baik dari segi pemikiran, maupun bergerak dalam organisasi sebagai tempat latihan kita dalam mengembangkan kemampuan kita.
Dalam menyikapi semua itu terdapat bermacam–macam tipe mahasiwa yang ada dalam dunia kampus yang sudah dijadikan budaya perilaku, nilai–nilai sebagai dasar perilaku yang mana mereka mempunyai alasan-alasan tersendiri mengapa berprilaku seperti itu. Tipologi mahasiswa tersebut terbagi dalam beberapa kelompok antara lain :
1. Akademis
2. Agamis
3. Apatis ( Tidak mau tahu )
4. Hedonis ( bersikap seenaknya sendiri, hura-hura dsb)
5. Kritis
Dari pengelompokan mahasiswa diatas jelas semuanya ada secara berdampingan tinggal kita sendiri yang mampu menilai diposisi mana kita berada. PMII sendiri merupakan sebuah organisasi mahasiswa dengan tipe mahasiswa yang beragam yang mana tetap menjunjung tinggi nilai suatu perubahan dalam kampus dengan wujud mengawal segala isu yang berkembang guna kepentingan mahasiswa secara umum, tetapi kebanyakan posisi kita sebagai kader PMII berada pada tipe mahasiswa yang kritis dengan tidak melupakan kewajiban kita sebagai mahasiswa yang akademis serta tidak lupa pada kewajiban kita sebagai umat yang beragama.
KESETARAAN GENDER
Definisi Gender
Kata gender berasal dari bahasa Inggris berarti “jenis kelamin”. Dalam Webster’s New World Dictionary, gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Di dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.
Hilary M. Lips mengartikan gender sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan (cultural expectations for women and men). H.T. Wilson mengartikan gender sebagai suatu dasar untuk menentukan pengaruh faktor budaya dan kehidupan kolektif dalam membedakan laki-laki dan perempuan. Agak sejalan dengan pendapat yang dikutip Showalter yang mengartikan gender lebih dari sekedar pembedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari konstruksi sosial budaya, tetapi menekankan gender sebagai konsep analisa dalam mana kita dapat menggunakannya untuk menjelaskan sesuatu (Gender is an analityc concept whose meanings we work to elucidate, and a subject matter we proceed to study as we try to define it). Kata gender belum masuk dalam perbendaharaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetapi istilah tersebut sudah lazim digunakan, khususnya di Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita dengan istilah “Jender”. Jender diartikan sebagai “interpretasi mental dan kultural terhadap perbedaan kelamin yakni laki-laki dan perempuan. Jender biasanya dipergunakan untuk menunjukkan pembagian kerja yang dianggap tepat bagi laki-laki dan perempuan”. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa gender adalah suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari segi pengaruh sosial budaya. Gender dalam arti ini adalah suatu bentuk rekayasa masyarakat (social constructions), bukannya sesuatu yang bersifat kodrati.
Pengertian Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.
Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
Terwujudnya kesetaran dan keadilan gender ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.
Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya. Sehingga memperoleh manfaat yang sama dari pembangunan.
Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya. Sehingga memperoleh manfaat yang sama dari pembangunan.
Lagu-Lagu Perjuangan
Mars PMII Versi Indonesia
Inilah kami wahai Indonesia
Satu barian dan satu cita
Pembela bangsa penegag agama
Tangan terkepal dan maju ke muka
Habislah sudah masa yang suram
Selesai sudah derita yang lama
Bangsa yang jaya Islam yang benar
Bangun tersentak dari bumiku subur
# Reff
Denganmu PMII pergerakanku
Ilmu dan bakti kuberikan
Adil dan makmur kuperjuangkan
Untukmu satu tanah airku
Untukmu satu keyakinanku
Inilah kami wahai Indonesia
Satu angkatan dan satu jiwa
Putera bangsa bebas merdeka
Tangan terkepal dan maju kemuka
Gema PMII
Berjuanglah PMII berjuang
Marilah kita bina persatuan (2x)
Hancur leburkanlah angkara murka
Perkokohlah barisan kita
Siap
# Reff
Sinar api islam kini menyala
Tekad bulat jihad kita membara (2x)
Berjuanglah pmii berjuang
Menegagkan kalimat tuahan
Hymne PMII
Bersemilah, bersemilah tunas PMII
Tumbuh subur, tumbuh subur kader PMII
Masa depan di tanganmu untuk meneruskan perjuangan
Besemilah, bersemilah kau harapan bangsa
Besemilah, bersemilah tunas PMII
Tumbuh subur, tumbuh subur kader PMII
Masa depan di tanganmu untuk meneruskan perjuangan
Besemilah, bersemilah kau harapan bangsa
BURUH TANI
Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa orba
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Di bawah kuasa tirani
Ku susuri garis jalan ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti
DARAH JUANG
Di sini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Tanah kami subur tuhan
Di negeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah luka
Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Untuk membebaskan rakyat
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Padamu kami berjanji 3x
PERGERAKAN
Bergerak dan bersatu
Menuju Indonesia baru
Singsingkan lengan baju
Singkirkan semua musuh-musuh
Rakyat pasti menang melawan penindasan
Rakyat kita pasti akan menang
Rakyat pasti menang merebut kedaulatan
Rakyat kita pasti akan menang
Revolusi…revolusi..
Revolusi sampai mati 2x
SUMPAH MAHASISWA INDONESIA
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah
Bertanah air satu tanah air tanpa penindasan
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah
Berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah
Berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan
SUSUNAN PENGURUS RAYON AL-FARUQ (TEKNIK)
KOMISARIAT UNIVERSITAS TRUNOJOYO
PERIODE 2010 / 2011
PENGURUS HARIAN
Ketua Umum : Achmad Muhibbin Hadi Chandra
Wakil : Fawaid
Sekretaris Umum : Achmad Vicky Faisal
Bendahara Umum : Qurrotu A’yun
DEPARTEMEN
1. Departemen Pengkaderan
Kepala Departemen (Kadep) : Kusnul Kurniawan
Anggota :
ü Moh. Iqbal Fanani
ü Asrul
ü Idris
ü Miftahul Shabar
ü Nuvi Susanti
ü Siti Shofiya
2. Departemen LITBANG
Kepala Departemen (Kadep) : Ja’far Shodik
Anggota :
ü Ach.Sabela
ü Haibib Ahmad Jaizi
ü Andika
ü Nurul Hadi
ü Suci Fitriatul Q
ü Nurul Ulfiana KH
3. Departemen Pers IT dan Humas
Kepala Departemen (Kadep) : Faiz Zainol
Anggota :
ü Miftahul Ulum
ü Ahmad Alhamidi
ü Budi Wilaksono
ü Nur Hasanah
ü Mimi Aisyah
ü Zuyyina Kamelin
4. Departemen Pemberdayaan Perempuan
Kepala Departemen (Kadep) : Siti Maghfiroh
Anggota :
ü Eka Nurul Musdalifah
ü Sri Fatmawati
ü Putri Nuril Wahida
ü Siti Fatona
ü Yuyun W
ü Utami Maskhana Febrianti
5. Departemen Kajian dan Dakwah
ü Kepala Departemen (Kadep) : M.Zamroni
Anggota :
ü Idris
ü Abd Rasyid
ü Ria Ismawati Solihah
ü Fushah Kaukabi
ü Zahratul Ainiya
ü Atiqoh